Thursday, September 25, 2008

Gadis itu bernama.. Utiek..

Aku hanya seorang anak kecil berumur 3 tahun, berasal dari keluarga sangat tidak mampu...
Ibuku seorang pencuci baju, bapakku seorang tukang becak, dan aku anak terakhir dari 4 bersaudara.

Suatu hari, orang tuaku berkata "nak, ini orang tua barumu, bukan kami lagi, mulai sekarang kamu tinggal sama mereka." dengan muka bingung kulihat dua orang yang akan mengangkat diriku menjadi anaknya.
Elusan tangan Bapak di atas kepalaku mendorongku untuk ikut pergi bersama dengan orang tua angkatku..

Ibu baruku bernama Sri Isyati, dan Bapak baruku bernama Soeadji..
Ibuku ini orang yang menyenangkan, selalu membuat aq tersenyum..
membuat aq kerasan tinggal dirumah baru..
Ibu Sri Isyati menjadi ibuku tersayang, apapun keinginan dan perintah ibu, selalu aq turuti, betapapun susahnya itu..

tetapi, tidak dengan bapak, aq bukan pelipur laranya, bapak menginginkan seorang anak kandung, bukan anak angkat seperti diriku..
untuk menghilangkan rasa kecewa karena tidak memiliki seorang anak, bapak selalu pergi kerumah Ibu Moet, bakal calon ibu tiriku nanti.

Semakin bertambah umurku, semakin aq mengerti kenapa ibu selalu bersedih... selalu merenung di kamarnya bila bapak tidak ada.
Lambat laun, bapak mulai berani membawa Bu Moet pulang kerumah, dan lambat laun juga, kesehatan ibuku mulai menurun, semakin lemah, letih akan hatinya yang selalu sakit karena perlakuan Bapak padanya, yang akhirnya Ibu tersayangku masuk kerumha sakit...

Siang dan malam selalu ku jaga dan ku penuhi kebutuhan Ibu, dari mulai memberi makan hingga memberihkan badan Ibu.

(2 b continue yupz... mau pulang dulu)
;)